SIKI I.01005 Insersi Jalan Napas Buatan
Definisi
Melakukan pemasangan saluran napas buatan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kebutuhan insersi jalan napas buatan Monitor komplikasi selama prosedur tindakan dilakukan
- Monitor gerakan dinding dada yang sistematis
- Monitor saturasi oksigen (SpO2) dengan oksimetri
- Monitor status pemapasan, jika perlu
Terapeutik
- Gunakan alat pelindung diri (APD) (sarung tangan, kacamata, dan masker), sesuai kebutuhan
- Atur posisi tentang dan kepala ekstensi
- Lakukan penghisapan pada daerah mulut dan orofaring, jika perlu
- Pilih jenis jalan napas buatan sesuai dengan tujuan dan kondisi pasien Masukkan oro/nasopharyngeal airway sampai ke dasar lidah atau laryngeal mask airway (LMA) etau esophagus obturator airway (EOA)
- Auskultasi suara napas secara bilateral sebelum menggembungkan manset
- Fasilitasi pemasangan selang endotrakeal dengan menyiapkan peralatan intubasi
- Kembangkan manset endotrakeal/ trakeostomi
- Posisikan pasien sesuai kebutuhan
- Stabilkan selang endotrakeal/ trakeostomi dengan plester
- Lakukan hiperoksigenasi dengan 100% oksigen selama 3-5 menit, jika perlu
- Auskultasi dada setelah intubasi
- Lakukan fiksasi jalan napas dengan plester
- Tandai selang endotrakea pada posisi bibir atau hidung. dengan menggunakan tanda sentimeter pada ETT
- Lakukan verifikasi penempatan tabung dengan radiografi dada, pastikan kanulasi trakea 2 sampai 4 cm di atas carina.
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur Intubasi pada pasien dan keluarga
Kolaborasi
Kolaborasi memilih ukuran dan jenis selang endotrakeal (ET) atau selang trakeostomi yang tepat
Komentar
Posting Komentar